Lakukan Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan


 RESUME KBMN 28 PGRI
Pertemuan : 12
Tanggal : 3 Februari 2023
Narasumber: Bp. SUSANTO,S.Pd
Moderator: Ibu Helwiyah, SPd,M.M
Tema: Proofreading sebelum Menerbitkan Tulisan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kelas belajar menulis Nusantara Angkatan 28, pada malam hari ini pertemuan yang ke-12 materi akan disampaikan oleh Bapak Susanto SPd dengan moderator Ibu elwiyah SPd, MM. Tema pada malam hari ini adalah proofreading sebelum menerbitkan tulisan.

Tepat pukul 19.00, Ibu Ewi (panggilan Ibu Elwiyah)  menyapa peserta belajar menulis. Dalam pembukaannya alumni KBMN angkatan 20 ini  memberikan quote buat peserta sebagai berikut:
Bagi pemikir, buah fikirnya hanya akan bersemayam dalam fikiran jika tak diucapkan dan ditulis 
Bagi pembicara, pembicaraannya hanya akan menguap lewat suara bila tak dituliskan
Bagi penulis, tulisannya akan tersimpan dalam catatan jika tak dipublikasikan.
Bagi penulis media, tulisnnya akan tertimpa materi tulisan lain jika tak dibukukan
Maka, ucapkan dan tuliskan yang ada dalam fikiran.
 Publikasikan dan bukukan apa yang sudah ditulis, agar banyak orang yang dapat membacanya.
Abadi dalam bentuk  kumpulan buah fikiran yang tertulis dan tersusun rapi dalam sebuah buku.
Bagaimana caranya?
Sahabat pegiat literasi sekarang sudah berada di tempat yang tepat 

Selanjutnya ibu Ewi mengajukan pertanyaan:
Pernah Membaca tulisan yang salah ejaan dan typo pengetikan ?
Bagaimana rasanya?
Jika kita di posisi penulisnya , apa yang harus dilakukan sebelum  tulisan dipublish?
Inilah yang dikupas tuntas malam ini oleh Narasumber.
Sebelum kita menyimak paparan dari Bapak Susanto S.Pd, yang akrab dipanggil dengan Pak Dsus  yabg merupakan Alumni KBMN Angkatan 15. Dari hasil keikutsertaan Beliau dalam kelas belajar melahirkan sebuah buku solo dengan judul "Berani Menulis dalam 20 hari".


Berikut kita tampilkan profil beliau:


Menurut paparan Pak DSus bahwa setelah kita menulis, tahapan yang dilakukan adalah melakukan swasunting. Minimal ada 4 tahapan yang harus dilakukan seperti pada slide berikut:



Setelah itu baru dilanjutkan pada proses proofreading.
Apa, Mengapa, dan Bagaimana Proofreading?  Berikut uraiannya yang diambil dari resume Ahmad Fatch Chanel
 
Proofreading adalah membaca ulang kembali untuk memeriksa sebuah penulisan untuk mengetahui apakah ada yang salah atau tidak sebelum tulisan itu di publikasikan/diterbitkan atau dibukukan. Proofreading sangat berguna untuk meminimalisir kesalahan pada saat kita menulis di suatu media yang akan kita publikasikan atau cetak dalam bentuk buku.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Proofreading  

Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia baca bisa diterima logika dan dipahami. untuk itu harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

  • Apakah sebuah kalimat efektif atau tidak?
  • Susunannya sudah tepat atau belum?
  • Substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak?

8
Mengapa harus melakukan proofreading?
Karena untuk meminimalisir kesalahan dalam penulisan, untuk itu Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak kita lewatkan. Terutama jika kita berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas atau mempublikasikan, contohnya menulis di kompasiana.com atau di blog pribadi
 
Kapan kita melakukan proofreading?
Melakukan proofreading beberapa saat setelah selesai menulis. menurut Pak DSus "Jangan terburu-buru mengirimkan artikel. Kita endapkan terlebih dahulu beberapa saat (bisa menit bisa jam) untuk melihat kembali (review) tulisan adalah hal bijaksana yang harus dilakukan. Penggunaan bahasa baku dan tidak baku serta aturan teknis berkaitan dengan ejaan sesuai dengan EYD
9
Memeriksa tulisan dilakukan setelah tulisan selesai, BUKAN ketika kita sedang melakukan penulisan/tulisan masih jalan separuh atau baru dua paragraf, dan sebagainya. Bertindaklah sebagai seorang “calon pembaca”.

Dalam paparannya Beliau memperlihatkan hasil proofreading yang telah Beliau lakukan sebagai berikut:



Kegiatan belajar menulis dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Ada beberapa pertanyaan yang diajukan oleh peserta belajar menulis antara lain:
P1
Saya Evridus Mangung - Peserta KBMN 21. 
Apa bisa dibenarkan menulis sebuah kalimat tanpa mengulangi subjeknya. 
Misalnya: Lelaki ditemani senja. Menatap mega tanpa kata.

P2. Didalam pemaparan tentang gambar swasunting disebutkan salah satu aplikasi atau editing tools. Jujur, saya baru mendengar aplikasi ini. Pertanyaan saya, apakah aplikasi ini bisa didownloload? Jika ya, bolehkah dishare linknya atau apakah ada di playstore? Terima kasih. Salam🙏🙏

Waow, Pak Ev, penulis kawakan, terima kasih pertanyaannya. Salam juga untuk Bapak

J1. Untuk puisi, tiada salahnya, Bapak. Untuk esai, masukkan ke dalam kalimat majemuk.

J2
Saya pun baru nemu, Pa. Ha ha ha. Satu di antara 'tools' itu adalah Google Docs

Ini sumbernya, bisa Bapak eksploreasi ya, Pak. Mahal sih ...

P3

imro'atus Sholihah _ Jombang Jatim
Selama ini mungkin kita lebih akrab dengan kata editing?
Apa perbedaannya dengan Proofreading?

Kemudian lebih penting mana antara editing atau proofreading?
Setahu saya di sebuah buku yang dituliskan adalah editor bukan Proofreader
Berikutnya
Ada tulisan ilmiah dan non-ilmiah, ada fiksi dan non-fiksi
Bagaimana melakukan proofreading terhadap tulisan tersebut yang tentunya berbeda?

J3  
Benar di buku yang ditulis adalah Editor, bukan proofreader. Tentu dengan alasan ya, Bu.
Saya kutip dari laman uptbahasa.untan.ac.id

Proofreading adalah proses peninjauan kembali sebuah teks
dilihat dari aspek kebahasaan dan penulisannya. Tujuannya adalah guna mengecek kembali bahwa teks atau esai yang akan
diserahkan sudah bebas dari kesalahan pengetikan (typo), kesalahan ejaan, kesalahan grammar, atau kesalaha-kesalahan
mendasar lainnya.
Editing, orangnya disebut editor, memeriksa lebih dari itu. Untuk penerbit Mayor, semoga saya tidak salah, Editor menyesuaikan dengan misi perusahaan penerbitan, standar tulisan. Proofreader  melakukan uji baca pada tulisan.

P10

Farida Lisanti
Dari Musi Rawas
===
Assalamu'alaikum Pakde 
Saya sangat setuju yg disampaikan Pakde bahwa melakukan proofreading sebelum menerbitkan tulisan karena tulisan saya juga banyak typo/salah tik, sehingga menjadi tidak efektif. 
Pertanyaan saya, selain typo adakah ciri-ciri lain kalimat tidak efektif sehingga tulisan kita renyah dibaca? 
Terima kasih.

J10

Hindari kesalahan minor yang "mengganggu" kenyamanan pembaca.
Selain typo adakah ciri-ciri lain kalimat tidak efektif sehingga tulisan kita renyah dibaca? Ada
Ya pedomani EYD untk penggunaan tanda baca dan tentu saja kosa kata. Kalau kalimatnya muter-muter dengan kosa kata yang itu-itu saja, ya _bosenin_ dan membuat kalimat tidak efektif.

 P11
Indah Ratna - Banjarnegara

Assalamu'alaikum wr.wb
Salam kenal pak Susanto
Materi bapak sangat menarik, dan saya jadi nambah pengetahuannya...terima kasih bapak.
Saya ingin bertanya pak: untuk melakukan proofreading apa bisa kita lakukan seorang diri? Misal resume mengikuti pelatihan menulis ini pak. Karena kadang saya merasa diburu dengan waktu agar bisa segera kirim resume. Biar sudah plong kalau sudah ngirim,  sehingga kadang saya tidak pernah mengendapkan dulu, tapi lamgsung kirim. Nah kira-kira apa trik yang efisien agar tulisan kita cepat terkoreksi dan cepat bisa dikirim
Terima kasih atas pencerahannya bapak🙏🏻

J11
Bu Indah Ratna - Banjarnegara (Bu de saya di Kuta Banjar) dekat alun-alaun belakang SMPN 1. Terima kasih pertanyaannya. Salam kenal kembali.
Untuk kepentingan pengiriman resume, kadang diburu oleh waktu. Namun, sesudahnya bisa diedit kembali atau diperbarui kok tulisan di blog. Kita bicara lebih banyak untuk tulisan lain selain tugas meresume, misalnya nanti jika kita akan menyatukannya menjadi buku, maka naskah kita selesaikan, sesudah itu, lakukan proofreading sebagaimana sudah dijelaskan langkahnya.

P12
Assalamu'alaikum..Yulis , Banyuwangi ijin bertanya pak.. Saya jujur sering terjadi hal ini, selalu ada kesalahan ketika saya tinjau ulang dan hal ini sering karena ketergesaan ketika apa yang ingin saya tuangkan biar tidak lewat begitu saja dan lupa, yang ingin saya tanyakan... Bagaimana kita bisa fokus dan konsisten menulis lugas dan jelas ketika kita dituntut untuk runtut menulis cerita, dan bagaimana kita menulis yg baik dan benar namun tidak ingin terbebani perasaan apakah tulisan itu salah atau tidak.

J12
Ibu atau Bapak Yulis.Anda, penulis sejati. Seharusnya begitu. Tulis saja hingga rampung. Benar, biar tidak lewat begitu saja dan lupa.
Ilmu menulis, diterapkan ketika menulis, misalnya satu paragraf satu ide pokok. Selebihnya, memainkan kosa kata menjadi kalimat yang enak dibaca (pinjam istilah Omjay). Sedangkan tata bahasa, aturan EYD, digunakan setelah tulisan selesai. Jadi, ya, jangan terbebani dengan perasaan. Apalagi rasa bersalah. Ah, emang salah sama siapa, he he he. Semoga menambah semangat.

P13
saya  candra dari Jakarta
saya izin bertanya 
apakah penulis penulis dulu itu memakai proofreading dalam membuat tulisanya , bagaimana kita yg mempuyai keterbatasan dalam hal sarana prasarana  untuk  Aplikasi yg pak Sus paparkan

J13
Jangan dikira penulis-penulis dahulu tidak melakukan proofreading. Naskah proklamasi juga ada coretannya, tanda dilakukan uji baca atau yang disebut dengan proofreading.
Bagaimana kita yg mempuyai keterbatasan dalam hal sarana prasarana  untuk  Aplikasi . Secara manual saja, diprint (dicetak) lalu dibaca ulang, tandai dengan tinta berwarna, misalnya merah atau biru

Setelah menyimak paparan dari Pakde sus hal yang pertama yang harus kita lakukan adalah melakukan suasana setelah itu baru melakukan proof reading untuk memastikan tidak terjadi kesalahan-kesalahan seperti salah ejaan salah ketik salah. Dan koma sebelum tulisan kita diterbitkan mudah-mudahan dengan materi yang disampaikan oleh narasumber bisa memperbaiki tulisan kita agar hasil karya kita menjadi lebih baik sesuai dengan kaidah penulisan yang baku. Semoga bermanfaat.Salam Literasi.

Komentar

  1. Mantap dan luar biasa resumenya Pak Teguh👍

    BalasHapus
  2. Mantap dan luar biasa lengkap resumenya Pak Teguh👍

    BalasHapus
  3. Keren pak..lengkap resumenya👍🏻

    BalasHapus
  4. Keren pak, lengkap. Mampir ya pak
    https://2k-christineshoe.blogspot.com/2023/02/proofreading-langkah-awal-menulis.html

    BalasHapus
  5. @semua: terima kasih sudah mampir di blog saya pak bu dan meninggalkan jejak dan motivasi

    BalasHapus
  6. Masya Allhah tabarokallah postingan yang sangat lengkap apik, rapi beserta gambar membuat ulasan enak dibaca luar biasa

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Mengirim Tulisan ke Majalah Suara Guru?

Blog Sebagai Media Pembelajaran

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin