Mengatasi "Writer's Block"


RESUME KELAS KBMN Angkatan 28
PERTEMUAN 7
PEMATERI: IBU DITTA WIDYA UTAMI, SPd,Gr
MODERATOR: RALLYANTI,S.SOS,M.Pd
TEMA: MENGATASI WRITER'S BLOCK

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala Mari kita panjatkan karena atas karunia-nya kita masih diberikan kekuatan untuk sama-sama belajar di kelas KBMN Angkatan 28.
Alhamdulillah malam ini merupakan pertemuan yang ke-7 dari 30 pertemuan yang akan kita ikuti yang akan diisi oleh ibu Ditta Widya Utami SPd,Gr dengan moderator ibu Rallyanti,S.Sos,M.Pd. yang merupakan alumni KBMN Angkatan 20.Tema malam ini adalah bagaimana mengatasi writer's block

Sang Moderator membuka pertemuandan dalam perkenalannya mengatakan bahwa berkat ketekunan dan motivasi para mentor, setelah mengikuti kelas Belajar Angkatan 20 mampu melahirkan Buku pertamanya berjudul "Wujudkan Mimpi Terbitkan Buku" kemudian di tahun berikutnya lahir buku solo yg kedua dengan judul "Guru di Era Digital". Selain itu, ada 17 judul buku antologi yang sudah beliau miliki baik fiksi mau pun nonfiksi.


 
Ibu Moderator kemudian memperkenalkan  Pemateri pada malam hari ini yaitu Ibu Ditta Widya Utami, S.Pd Gr. Ada Pepatah Tak kenal maka tak sayang berikut profil beliau:


 

Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr. adalah salah satu guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat. Menikah dengan Muhammad Kholil, S.Pd.I. dan telah dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Muhammad Fatih Musyfiq. Selain aktif di MGMP, anak kedua dari pasangan Dastewi, S.Pd. dan Tia Makmur Setiana, S.Pd. ini juga aktif di bidang literasi. 

Riwayat pendidikan :
SDN Cipeundeuy Subang (1996-2002)
SMPN 1 Cipeundeuy Subang (2002-2005)
SMAN 1 Purwakarta (2005-2008)
Pendidikan Kimia UPI (2008-2012)

PPG Daljab A3 UNM (2020)

Karya tunggal :

  1. Precious (2017-2019), a novel 12 chapter - tersedia di Wattpad (klik di sini)
  2. Mengapa Tak Kau Tanyakan Saja (2019), a short story 10 chapter - tersedia di Wattpad (klik di sini)
  3. Djogja Backpacker (2019), a short story 5 chapter - tersedia di Storial (klik di sini)
  4. Buku "Lelaki di Ladang Tebu" (2020), kumpulan cerpen pendidikan (silahkan cek Instagram @dittawidyautami untuk melihat testimoninya)
  5. Buku "Membongkar Rahasia Menulis" (2021), kumpulan tulisan selama mengikuti lomba blog PGRI bulan Februari
  6. Buku "Sepenggal Kisah Corona : Memoar Perjalanan Hidup Selama Satu Tahun Pandemi" (2021)

Buku karya bersama :

  1. Jejak Langkah Guru Subang (2019) - kumpulan best practice, MGMP IPA Subang
  2. Guru di Ladang Ilmu (2019) - kumpulan cerpen karya guru, Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)
  3. Sepenggal Kisah di Ruang Cipta Pentigraf (2020) - KPPJB
  4. Dari Mata Air Hingga Muara (2020) - Literasi Subang Bihari dan Berwibawa (Lisangbihwa)
  5. Pelangi Jiwa (2020) - kumpulan kisah inspiratif, KPPJB
  6. Pena Digital Guru Milenial (2020) - kisah para guru blogger, PGRI
  7. Menyongsong Era Baru Pendidikan (2020) - bersama Prof. Eko Indrajit
  8. Pola Pembelajaran yang Efektif dari Rumah (2020) - Hasil Lomba Blog Hardiknas (PGRI) 
  9. Sumbu Saihu Lisangbihwa (Jan 2021) - antologi puisi Saihu, Saihula, Saihudan bersama Lisangbihwa
  10. Dendang Asa Dalam Untaian Kata (Jan 2021) - antologi pentigraf bersama KPPJB Regional Subang
  11. Meniti Asa : Kumpulan Kisah Awal Menjadi Guru (Feb 2021) - KPPJB
  12. Kelas Bertembok Pelangi (Agustus 2021) - FIMNesia
  13. Aku Bangga Jadi Anak Muslim - Jendela Puspita

 Prestasi/Penghargaan yang pernah diraih :

  • Peraih Parasamya Susastra Nugraha (100 Guru Penulis Jawa Barat) - 2020
  • Peraih Parasamya Suratma Nugraha (Penggerak literasi) - 2020
  • Penghargaan dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kab. Subang sebagai donatur buku - 2020
  • Penghargaan Bupati Subang (2020) diusulkan Disdikbud Kab. Subang, diberikan saat HUT PGRI dan Korpri
  • Penghargaan Bupati Subang (2021) diusulkan Disarpus Kab. Subang, disampaikan saat HUT Subang ke-73
  • Penghargaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang (2021) untuk guru berprestasi disampaikan saat Hardiknas
  • Penghargaan Bupati Subang (2022)

 Komunitas yang diikuti :

  • MGMP IPA (Pengurus di Komisariat Kalijati, Subang)
  • Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
  • Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)
  • Literasi Subang Bihari dan Berwibawa (Lisangbihwa)
  • Cakrawala Blogger Guru Nasional (Lagerunal)

 Pengalaman/Aktivitas :

  • Pengajar Praktik Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3 dan 6
  • Pemateri tentang Pemanfaatan Akun Belajar.id dan PMM di IHT SMPN 1 Cipeundeuy (2022)
  • Narasumber Pelatihan Belajar Menulis melalui WA Grup (PGRI)
  • Narasumber Belajar Bicara (Webinar APKS PGRI) 
  • Narasumber GEMA #3 AGUPENA (November, 2022)
  • Narasumber di Kelas Pelatihan Kreatif Menulis Agupena Pusat (September, 2021)
  • Narasumber di Kelas Menulis Buku Inspirasi, Agupena NTT (September, 2021)
  • Narasumber di Kelas Penulis Surabaya (Juli, 2021)
  • Narasumber Menulis Bersama Pak Naff, Sumatera (Mei, 2021)
  • Membimbing siswa menulis cerpen selama 20 hari hingga lulus ODOP Challenge Lisangbihwa (April, 2021)
  • Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Cipeundeuy, Subang pada Pemilu 2019
  • Membimbing siswa hingga meraih Juara 1 LKTI tingkat kabupaten yang diadakan oleh Dinas Sosial Kab. Subang tentang HIV/AIDS (Nov, 2

Apabila menyimak profil beliau, pasti terperangah, speechless karena dengan usia yang masih muda tetapi sederet prestasi telah terukir. Dalam paparannya menurut alumni kelas menulis yang kini bernama KBMN Gelombang Ke-7 ini, Siapa pun yang ingin menjadi penulis andal, maka harus siap dengan prosesnya.Tak bisa instan, diperlukan jam terbang yang cukup banyak agar bisa menjadi seperti Omjay, Bunda Kanjeng, Pak Dail, Bunda Aam, Bu Rali, Mr. Bams, Prof. Eko, dan lainnya.

untuk menjadi hebat rupanya sang narasumber ini telah menggeluti dan menyenangi membaca dan menulis sejak kecil seperti senang membaca buku-buku cerita sejak kecil (sebelum SD). Senang menulis sejak di sekolah dasar (dalam buku diary). Saat SMP, sering mengirim tulisan ke mading sekolah dan pernah menulis cerita di buku tulis yang dibaca bergiliran oleh teman-teman. Atas arahan guru Bahasa Inggrisnya  pernah juga menulis diary dalam bahasa Inggris.

 Kegemarannya berlanjut ketika duduk dibangku SMA, dengan tetap menulis diary. Beberapa teman dekat yang membaca diary saya sempat berkomentar bahwa tulisan saya sudah seperti nove. dan baginya menulis apa pun yang kita rasakan bisa menjadi _self healing_ yang baik. Beberapa psikolog ada yang menyarankan kepada para pasiennya untuk menulis sebagai salah satu cara mengatasi depresi.

Rupanya kebiasaan menulis tersebut memberi banyak manfaat. Misalnya ketika kuliah, Beliau pernah membuat buku Petualangan Kimia bersama rekannya dan saat diikutsertakan dalam Lomba Kreativitas Mahasiswa di Jurusan. Alhamdulillah meraih posisi kedua.  Beliau juga pernah menulis proposal bersama teman-teman dan kami berhasil mendapat dana hibah untuk asosiasi profesi dari Dikti hingga 40 juta. Di tahun 2009-2010 jumlah tersebut tentu sangat besar.

Setelah Bekerja justru sempat vakum dalam kegiatan menulis hingga akhirnya di awal masa pandemi, beliau mengikuti kelas menulis bersama PGRI dan masuk di angkatan ke-7. Beliau sangat bersyukur, karena berawal dari arahan untuk membuat resume. Dan Akhirnya kembali aktif menulis di blog. Bahkan berkesempatan menulis bersama Prof. Eko. Alhamdulillah menjadi 1 di antara 9 orang (angkatan pertama tantangan Prof. Eko) yang bukunya terbit di penerbit mayor.

Dalam pesannya disadari atau tidak bahwa yang tergabung dalam grup ini tentu sepakat bahwa menulis memiliki banyak manfaat. .Ada yang menulis karena hobi, kebutuhan, tuntutan profesi, dan lain sebagainya. Apa pun alasannya, aktivitas menulis memang tak bisa lepas dari kita sebagai makhluk yang berbahasa dan berbudaya.

Dalam paparan selanjutnya beliau menyampaikan bahwa Menulis adalah kata kerja yang hasilnya bisa sangat beragam. Oleh karena itu tak hanya novelis, cerpenis, jurnalis atau blogger, namun ada juga copywriter yg tulisannya mengajak orang untuk membeli produk, ada content writer yang bertugas membuat tulisan profesional di website, ada script writer penulis naskah film/sinetron, ada ghost writer, techincal writer, hingga UX writer, dll.

Namun Faktanya, penulis-penulis tersebut masih bisa terserang virus WB alias Writer's Block. Tak peduli tua atau muda, profesional atau belum, WB bisa menyerang siapa pun yang masuk dalam dunia kepenulisan.Oleh karena itu, penting bagi seorang penulis untuk mengenali WB dan cara mengatasinya.

Apa itu Writers Block?

Istilah _writer's block_ sebenarnya sudah ada sejak tahun 1940an. Diperkenalkan pertama kali oleh Edmund Bergler, seorang psikoanalis di Amerika. Sederhananya, WB adalah kondisi dimana kita mengalami kebuntuan menulis. Tak lagi produktif atau berkurang kemampuan menulisnya.WB ini bisa menjangkit dalam hitungan detik, menit, hari, minggu, bulan, bahkan tahunan. Tergantung seberapa cepat kita menyadari dan mengatasinya. WB ini bisa terjadi berulang. Me-reinfeksi kita sebagai penulis. Itulah mengapa saya katakan WB ini sebagai "virus" yang sesekali bisa aktif bila kondisinya memungkinkan.Ibarat penyakit, tentu akan lebih mudah disembuhkan bila kita mengetahui faktor penyebabnya.

Begitu pula dengan WB. Agar bisa terhindar atau segera terlepas dari WB, maka kita perlu mengenali penyebabnya. Apa Penyebab Writer's Block?

  1. Mencoba Metode/Topik Baru,  Dalam Menulis Metode/topik baru dalam menulis sebenarnya bisa menjadi penyebab sekaligus obat untuk WB. sebagai contoh  Ada orang yang senang menulis cerpen atau puisi. Kemudian tiba-tiba harus menulis KTI yang tentu saja memiliki struktur dan metode penulisan yang berbeda. Bila tak lekas beradaptasi, bisa jadi kita malah terserang WB.
  2. Stress - Dalam Kamus Psikologi, *stres* diartikan sebagai ketegangan, tekanan, tekanan batin, tegangan dan konflik.
  3. Lelah fisik/mental, Lelah fisik/mental akibat aktivitas harian yang padat juga dapat memicu stress.
  4. Terlalu perfecsionis

Mengatasi WB?

  1. Mencoba hal baru dalam menulis bisa jadi alternatif solusi
  2. Mempelajari hal-hal baru yang berbeda dengan sebelumnya pasti menyenangkan. Beberapa teman dan beliau sendiri terkadang memilih untuk sejenak rehat dan melakukan hal yang disukai untuk refreshing.
  3. Membaca buku-buku ringan untuk cemilan otak juga bisa jadi solusi mengatasi WB. Biar bagaimanapun, WB bisa terjadi karena kita belum bisa mengekspresikan ide dalam bentuk kata. Dengan membaca, kita bisa menambah kosa kata. Pada akhirnya, jika diteruskan insya Allah bisa sekaligus mengatasi WB.
  4. Jangan Terlalu Perfeksionis  karena jika menulis terlalu perfeksionis, terlalu memikirkan apakah tulisan saya sudah sesuai kaidah atau belum, niscaya tidak akan pernah rampung. Kondisi menulis dimana kita tidak memikirkan salah eja, salah ketik, koherensi dsb ternyata dalam dunia psikologi dikenal dengan istilah free writing atau menulis bebas.Tapi, justru itulah salah satu kunci menghadapi WB. Menurut beliau Tulisan yang buruk jauh lebih baik daripada tulisan yang tidak selesai?


Tanya-Jawab

P1

Assalamulaikum bu dita salam kenal sy Nurhasnah dr UPT SMP N 2 tigataksa ibu aktivitas PP angk 3 dan 6 artinya ibu jd pp 2 kali.benarkah? Bukannya hanya satu kali di bolehkan.keren bgt bu. Apa tips ibu menulis  dalam bahasa inggris.sementra jurusan ibu ipa Thanks

Jawaban
 
Wa 'alaikum salam Bu Nurhasanah 🥰🙏🏻
Betul, saya dan teman-teman di Subang ditugaskan dua kali. Hal ini sesuai surat edaran dari Kemdikbud yang intinya bila pernah menyelenggarakan PGP, maka PP diambil dari angkatan sebelumnya, jika kurang akan ditambah dg PP baru dg seleksi reguler.
Terkait bahasa Inggris, saat SMP saya dan 3 sahabat lain ikut les privat Bun tapi gurunya berbeda dg guru B. Inggris yang meminta saya menulis diary berbahasa Inggris.
Saya selalu ingat yg disampaikan oleh guru saya, bahwa belajar bahasa Inggris itu, tak bisa hanya bicara. Perlu dilatih pula kemampuan mendengar dan menulis dalam bahasa Inggris.
Yah, sebagaimana Tes TOEFL dan semacamnya. Kan tidak hanya kemampuan reading saja yang dites. Hehe

P2

Mugiarni dari Kabupaten Tangerang

Salam kenal bu.
almarhum suami saya juga dari Subang. ( Kalijati)
👏👏
Pertanyaan
1. Bagaimana cara memulai untuk memperkenalkan budaya digital pada anak SD.
2. Mengingat sekolah tempat saya mengajar bukan kategori lingkungan yang baik. Orang tua murid cenderung mengatur guru, sementara dg kondisi mereka yang berpengetahuan level bawah ?
Terimakasih

Jawaban
Untuk yang nomor dua, saya jadi teringat dengan pengalaman salah satu Guru Penggerak di Angkatan 3. Beliau juga kurang lebih mengalami hal yang sama.
Salah satu kuncinya ada di komunikasi. GP saya menemui tokoh dari kelompok yang anti terhadap sekolah. Tidak sekedar tatap muka di sekolah, GP saya bahkan datang langsung ke rumah beliau. Alhamdulillah hasilnya positif, malah tokoh tersebut jadi curhat terkait hal-hal yang membuatnya anti pada sekolah.
Mungkin bisa dicoba juga Bun.
Sampaikan dengan niat yang baik dan tulus dari hati. Karena apa yang disampaikan dari hati, akan sampai ke hati pula 😊

P3

Assalamu'alaikum
Indah - Banjarnegara

Bagaimana cara mengatasi WB saat kita mengikuti 3 pelatihan sekaligus,, seperti yang saya alami saat ini, saya mengikuti pelatihan KBMN 28, tapi juga minat dengan tantangan Prof. Ekoji, dan juga program dari pak Dail...semuanya hanya membutuhkan waktu singkat, kadang kalo digunakan untuk membaca-baca seperti ada waktu yang hilang, mohon pencerahannya agar semuanya dapat terselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan

Jawaban
Wa 'alaikum salam Bu Indah 🥰
Setengah dari pertanyaan adalah jawaban. Saya yakin sebetulnya Bu Indah sudah tau jawaban cara mengatasi WB yang berkaitan dengan waktu. 😊
Kalau saya di posisi Ibu, saya akan membuat skala prioritas dan jadwal menulis.
Insya Allah ketiga-tiganya akan bisa dijalani dengan baik asal kita istiqomah dengan jadwal yang telah kita tetapkan.
Cari dan kenali waktu emas Bu Indah dalam menulis (karena tiap orang bisa berbeda).
Apakah Bu Indah senang menulis di kala subuh? Sebelum tidur? Saat jeda istirahat?
Menulislah di waktu terbaik tersebut 😊

P4

Assalamualaikum....
Saya Wahyuning dari Jakarta Pusat. kalimat akhir yang menusuk di dada, tulisan buruh lebih baik dari pada tulisan yang tidak selesai. Nyesek dadaku Ibu guru hehe.....tapi boleh donk berikan tips dan trik dari Bu Dita yang cantik ini untuk saya agar bisa menyelesaikan satu persatu karya yang masih menjadi draft di laptop? terima kasih

Jawaban
Eheheh
Tenang tenang, saya juga pernah kok membuat tulisan tulisan buruk. Tapi toh itu tetap berkesan ketika dibaca ulang 😁
Tips dari saya, coba buka kembali kemudian kelompokkan.
Siapa tau bisa jadi buku 👍🏻
Buku solo pertama saya berjudul Lelaki di Ladang Tebu juga asalnya kumpulan draft cerpen di laptop.
Kuatkan tekad,olah kembali.
Kalau bisa sambil membuat daftar isi.
Mulai dari akhir (bayangkan bukunya sudah jadi, bukan sekedar draft lagi).
Dan tentu saja: mulai *menulis*
Mari kita ingat bersama bahwa *menulis* adalah *kata kerja*. Artinya harus dilakukan baru ia akan bermakna.

P5

Assalamu'alaikum Wr Wb  ..
R. Agung PS_ Jakarta_

 Saya sudah merasakan writer's block ketika tulisan saya sedikit yang membaca.  Muncul di sana keengganan untuk menulis lagi. Apakah yang harus saya lakukan. Menulis dengan topik aktual tetapi kurang dikuasai, atau terus menulis tanpa menghiraukan jumlah pembaca?

Jawaban

Pa Agung, saya juga pernah merasa di posisi Pa Agung. Sedih memang ketika sudah menulis dengan kesungguhan hati namun masih sedikit yang membaca.
Tapi, kalau boleh saya tanyakan ... apa sebetulnya *niat* Pa Agung dalam menulis?
Seingat saya Prof Eko juga menyarankan agar kita menulis sesuai dengan minat kita atau yang kita kuasai.
Namun, jika niat P Agung memang menulis agar bisa dibaca banyak orang, banyak cara yang bisa ditempuh.
Tetap konsisten menulis dan berbagi tulisan, atau ikut kelas menulis khusus untuk freelance seperti ghost writer, content writer, dll

P6

Assalamu'alaikum
Nama saya Rahman Sumenep, Mau tanya bu, bagaimana cara kita untuk menghilangkan rasa keragu-raguan saat menulis, karena ide mandek di tengah jalan. Terima kasih🙏🏻

Jawaban

Wa 'alaikum P Rahman.
Yuk, menulis dengan teknik free writing alias menulis bebas.
Saat mandek, coba tulis saja:

"Sekarang ini saya sedang buntu menulis. Entah mengapa tiba-tiba mandek. Seperti sedang berlari sprint lantas menabrak tembok .... dst."
Atau bisa juga:

"Jujur, saat ini aku ragu. Ragu jika tulisanku ini seindah pelangi. Seharum mawar. Atau sebaik intan yang akan dipandang banyak orang. Banyak ketakutan yang muncul dalam benakku ... dst"

Nah kan meski mandek, dengan teknik free writing (biarkan tangan menulis dan ide muncul belakangan, tak perlu bingung benar salah yang penting nulis).
Eh belom beres ya 😅
Dengan teknik free writing, insya Allah bisa kabur tuh virus WB nya 😁


P7

Assalamualaikum, saya Maria Ulfa dari Lombok,  pertanyaan saya:
1. Apa kita jg bisa meraih mimpi seperti Ibu Ditta yang hebat, walau kami tidak se-getol Bu Ditta?
2. Apa yang paling penting dipersiapkan utk menjadi seorang penulis. Terima kasih

Jawaban

Wa 'alaikum salam Bu Maria 😊
 1. Pasti bisa dooong 😎 *yakin*.
 2. Mental seorang penulis.
 Jika berkenan, silakan simak video yang saya buat tentang mental seorang penulis ya Bun :
https://youtu.be/UkRDLmA4dUY

P8

Saya Umatun nur islamiuato peserta KBMN 28 dari Kemenag kab Magelang jateng.saya penulis awam dan masih awal.semangat menulis karena kagum kpd Bunda Lilis sutikno.
Pertanyaan: Bagaimana trik trik biar bisa menulis yang bermutu.
Saya mulai menulis sudah setua ini umur saya yaitu 50 tahun  lebih.tapi saya semangat

Jawaban

Wah, terima kasih 😊🙏🏻

Kisah Bunda Lilis dan Bunda Kanjeng cocok jadi inspirasi nih untuk kasus Bunda.

Untuk tipsnya _"practice makes perfect"_ dan perbanyak membaca terkait dengan apa yang akan kita tulis.

Misal jika Bunda senang menulis puisi, maka mari membaca karya karya sastrawan terkemuka.

Bila senang cerpen, mari perbanyak baca cerpen yang berhasil dimuat di media massa atau karya cerpenis populer.

Membacanya harus seperti kacang goreng. Dinikmati, diresapi kata-katanya, kenali diksi yang digunakan, dsb. Bukankah makan kacang goreng lebih nikmat bila perlahan, bukan sekaligus 😁
Lain halnya jika ingin menulis karya ilmiah, ya mesti mau membaca jurnal. Hehe
Saya pernah baca tulisan Prof. Ngainun, jika ingin menulis jurnal, setidaknya kita harus membaca beberapa volume dari jurnal yang kita targetkan.

Dengan mengikuti kelas belajar malam ini apa yang disampaikan oleh pemateri sangat menginspirasi Bagaimana cara mengatasi writers block sehingga kita sebagai penulis pemula bisa belajar banyak dan bisa mengatasi permasalahan-permasalahan saat kita menulis mudah-mudahan materi sampaikan ini bermanfaat bagi kita semua khususnya saya pribadi demikian Terima kasih salam literasi



Komentar

  1. Mantap...nyicilnya langsung 2 paragraf

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi dibanyakin kata pembukanya dulu bu😁😁

      Hapus
  2. Peserta penuh semangat. Salam literasi

    BalasHapus
  3. Saya kira sudah...baru akan nanti malam

    BalasHapus
  4. semangat banget ini pak Teguh, semoga selalu teguh dalam berkarya. Salam literasi!

    BalasHapus
  5. Lengkap faktual resaumenya pak,👍👍

    BalasHapus
  6. Sekali lagi......mantap luar biasa

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Mengirim Tulisan ke Majalah Suara Guru?

Blog Sebagai Media Pembelajaran

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin